Bandar Lampung

Kisah Kolaborasi Alumni MAN 2 Bandar Lampung Yang Dirikan Usaha Jasa Antar Barang Ligat Courier : “Niatnya Cuma Bantu UMKM Saja”

Bandar Lampung, Beeoneinfo.com

Pandemi covid 19 yang melanda dunia memang membuat tekanan disegala sisi, termasuk perekonomian khususnya di Indonesia. Namun hal itu tidak serta merta menjadi alasan bagi masyarakat untuk berpasrah diri.

Disebagian masyarakat, pandemi covid 19 justru menjadi motivasi tersendiri untuk bagaimana caranya bertahan setidaknya di gelombang resesi perekonomian yang menghantam dunia.

Satu contoh misalnya ada di Bandar Lampung, Lampung. Beberapa alumni Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN 2) Bandar Lampung berbagai angkatan mencari solusi alternatif kegiatan usaha yang bisa membantu mereka bertahan menghadapi resesi sekaligus bertujuan untuk tetap membantu pergerakan roda perekonomian UMKM dan pelaku usaha rumahan di kota Bandar Lampung.

Mereka adalah Nofrizal. SH (Alumni MAN 2 tahun 99), Nusirwan Adil (Alumni MAN 2 tahun 95) dan Adhitya Zulkarnain (Alumni MAN 2 Tahun 2001). Ketiganya bergabung untuk kemudian membesarkan sebuah kegiatan usaha jasa bernama Ligat Courier, usaha jasa antar barang dan makanan yang beroperasi khusus dikota Bandar Lampung.

Nofrizal. SH, pencetus ide usaha jasa antar ini menceritakan jika kegiatan ini pada dasarnya untuk tetap menggerakkan roda perekonomian UMKM dan pelaku usaha rumahan di kota Bandar Lampung.

“Dasarnya saya liat kawan – kawan yang suka jualan barang dan makanan di Bandar Lampung. Mereka kadang suka mengeluh kalau semakin sulit dan pesanan berkurang, sementara ongkos kirim jika dapat orderan minta antar enggak berubah – berubah” Terang Nofrizal. SH yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Lagi Viral :   Perang Dagang Memanas, Rupiah Di Bandrol 14.890 Per Dollar US Hari Ini

“Terus waktu saya senggang dari pekerjaan, iseng – iseng saya tawarin jasa antar pada kawan – kawan saya itu, untuk ongkosnya sendiri saya minta gantiin bensin aja, bayar cuma 10 ribu gitu.” Lanjut Nofrizal lagi sambil sedikit tertawa.

Tapi kemudian Nofrizal memaparkan, jika tawaran jasanya itu kemudian malah berkembang dari lingkaran keluarga dan teman – teman dekatnya ke masyarakat umum. Nofrizal juga bahkan sempat kewalahan karena banyaknya permintaan layanan jasa yang disediakannya.

“Mulai agak repot tuh, tau – tau entah siapa mulai ngirim pesan ke saya untuk minta dianterin paketnya. Saya tanya rupanya dapet rekomendasi dari saudara atau teman – teman saya.” Imbuhnya.

Nofrizal yang memang cuma iseng – iseng saja awalnya kemudian mengaku sempat kerepotan. Padahal, waktu itu dia cuma mengisi waktu senggang saja saat libur bekerja dari profesinya menjadi advokat.

Saat itulah, Nofrizal juga menceritakan jika kemudian kala berkumpul dirumah seorang alumni adik kelasnya dan menceritakan kerepotannya, adik kelasnya itu mulai menganalisa untuk membantu membesarkan usaha jasa antar itu.

“Waktu itu saya dan bang Nusirwan Adil berkunjung kerumah Adhitya, rumahnya memang tempat kita suka kumpul. Waktu saya cerita keseruan saya jalani jasa antar ini, si Adhit (sapaan Adhitya) yang memang profesinya wartawan diam – diam menganalisa. Sementara saya waktu itu cerita sama bang Adil (sapaan Nusirwan Adil) karena bang Adil itukan pebisnis dan memiliki naluri ketertarikan mendengar cerita saya” Imbuh Nofrizal.

Entah bagaimana ceritanya, Nofrizal kemudian didatangi oleh kedua rekannya ini beberapa hari kemudian. Adhitya dan Nusirwan Adil kemudian memaparkan rencana mereka untuk terus menjalankan usaha jasa antar ini, namun berdasarkan untuk membantu pelaku UMKM dan pelaku bisnis rumahan lainnya di kota Bandar Lampung.

Lagi Viral :   Rayakan Idul Fitri Ditengah Masa Pandemic, Herman HN Anjurkan Fungsi Media Sosial Untuk Silaturahmi

“Jadi kedua rekan saya itu kemudian memaparkan ide – ide mereka. Mereka intinya mau membantu mengembangkan usaha ini, namun dengan catatan tarif tidak berubah jauh dekat khusus kota Bandar Lampung cuma 10 ribu.” Imbuh Nofrizal.

Nusirwan Adil dan Adhitya menjelaskan, jika kegiatan usaha jasa ini nantinya didasarkan untuk membantu mereka yang memiliki usaha kecil dengan tidak membebankan biaya tinggi, tapi juga tidak merugikan tim pengantarnya.

“Pokoknya waktu itu intinya ya kemanusiaan, pengen bantu masyakarat tapi enggak merugikan rekan – rekan pengantar saja. Ya saya sih oke – oke saja. Adhit kemudian membuat konsepnya, bang Adil yang mempelajari alur bisnisnya. Dan kemudian, berdirilah Ligat Courier ini” Pungkas Nofrizal.

Mereka bertiga mulai melibatkan rekan – rekan yang lain, termasuk ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni  MAN 2 Bandar Lampung (IKAMANDA), Avicenna Isnaini. Sementara perekrutan tim pengantar sendiri diambil dan di prioritaskan pada lingkaran kawan – kawan alumni MAN 2 dan organisasi Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) Bandar Lampung dimana Nusirwan Adil sendiri adalah ketua Pengurus Kota Bandar Lampung.

Untuk promosi sendiri, mereka berinisiatif membuat brosur – brosur dan banner – banner yang biayanya didapat dari potongan kas Rp. 2 ribu setiap upah jasa tim pengantar.

“Memang benar – benar dari anda untuk anda, Jadi pengantar paket dapat 10 ribu, kita potong untuk dana kas 2 ribu. Terus dibuatin brosur dan banner – banner promosi. Di akhir bulan kita kumpul sama tim pengantar, siapa yang dapat antaran terbanyak kita kasih bonus lagi 100 ribu tiap bulan.” Jelas Nofrizal.

Lagi Viral :   Menteri Perhubungan Kunjungi Stasiun Tanjungkarang

Mereka bertiga sendiri tidak berharap ada keuntungan besar diusaha jasa antar Ligat Courier ini. Mereka menyatakan, yang penting tim pengantar ada uang sedikit bagi keluarga mereka dirumah serta pelaku usaha tidak terbebani dengan pengeluaran ongkos besar saja mereka sudah merasa puas.

“Perputaran ekonomi itu penting, apalagi diakar rumput masyarakat. Kita bayangin efek negatif jika usaha UMKM dan Usaha Rumahan gulung tikar karena terbebani besarnya biaya, bisa banyak pengangguran dan tingkat kejahatan dikhawatirkan tinggi, dasarnya itu aja sih.” Tutup Nofrizal.

Ligat Courier sendiri kemudian bertahan dan terus menambah jumlah driver karena meningkatnya permintaan jasa antar yang terus naik secara perlahan. Dalam masa waktu 4 bulan sejak didirikan, tercatat sudah ada belasan anggota driver aktif yang bergabung dan beberapa unit usaha rumahan serta UMKM yang menjadi pelanggan mereka.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

To Top