Manado, beeoneinfo.com
Ombak besar menghantam pesisir pantai Manado pada Minggu (17/01) sore. Akibatnya, air laut pun kemudian naik dan memasuki beberapa mall yang ada di pesisir pantai Manado seperti pusat perbelanjaan dan mall Manado Town Square (Mantos).
Sontak kepanikan terjadi kala ombak besar datang secara tiba – tiba. Dalam rekaman video yang beredar dari mall Manado Town Square, beberapa pengunjung dan penjaga toko tampak berlarian karena panik. Tampak juga beberapa pemilik kendaraan yang panik karena kendaraannya yang terpakir dijalan dekat bibir pantai terkena hantaman ombak besar tersebut.
Mantos memang dikenal sebagai kawasan bisnis yang cukup dekat dengan garis pantai di Manado. Tingginya gelombang air laut membuat daratan seketika dipenuhi dengan banjir rob.
Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle di Manado menuturkan, kejadian tersebut tak lain berasal dari kurang baiknya tipografi kawasan hingga menyebabkan banjir rob.
“Berdasarkan data normal gelombang untuk bulan Desember, Januari dan Februari, rerata tinggi gelombang signifikan berkisar antara 1,25 – 2,50 meter,” kata Ben, seperti dikutip Antara.
Angin kencang diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan. Namun, intensitas angin tidak sekuat hari ini. Kekuatan angin rata-rata berkisar 10-20 knot.
“Tinggi gelombangnya berangsur-angsur turun mulai esok hari,” ujarnya.
Selain akibat angin kencang, naiknya air laut ke daratan di kawasan bisnis Manado Town Square dan Kawasan Megamas juga akibat topografi kawasan tersebut yang tergolong rendah.
“Di kawasan itu juga ada reklamasi, topografi rendah dan tidak ada mangrove atau bakau. Hal seperti ini (banjir rob) akan terjadi di kawasan ini apabila terjadi angin kencang dengan tinggi gelombang signifikan,” ujarnya.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi berlaku mulai tanggal 17-19 Januari 2021.
Berdasarkan narasi dari BMKG, terdapat tekanan rendah (1007 hPa) di Laut Arafuru, sirkulasi udara teridentifikasi di Samudera Hindia Utara Aceh.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan 6-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Natuna, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, laut Jawa, perairan utara dan selatan Jawa, perairan Kepulauan Sangihe-Talaud.
Selanjutnya, perairan Kepulauan Sitaro-Bitung. laut Halmahera, samudera pasifik utara Halmahera, kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Diperkirakan tinggi gelombang di perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, perairan utara Sulawesi Utara, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro antara 2,5-4,0 meter.
Related posts:
