Jakarta, beeoneinfo.com
Pertarungan Pilpres 2024 memang masih terlihat jauh. Namun seiring perjalanan ditengah hiruk pikuknya pandemi, isu demi isu menggeloyor menghangatkan dinamika politik yang akan digelar perhelatannya tiga tahun kedepan.
Isu paling terkini adalah peluang besarnya terjadi koalisi antara dua partai politik raksasa yang selalu bertumburan sejak 2014 lalu.
Isu kali ini, partai Gerindra sendiri menyatakan jika hubungan baik yang terjalin selama ini dengan ketua umum PDIP, Megawati Soekarno Putri bisa menjadi opsi untuk kedua partai tersebut berkoalisi.
Sekretaris Jenderal (Sekjend) partai Gerindra, Ahmad Muzani menilai koalisi ini berkemungkinan besar terjadi, meski belum ada pembicaraan khusus terkait isu koalisi tersebut.
“Sejak beliau (Prabowo) belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik, tidak ada masalah, dan itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP,” kata Muzani di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (27/5) dikutip dari cnnindonesia.com.
Muzani juga mengatakan, meskii belum ada pembicaraan khusus antara Gerindra – PDIP namun hingga saat ini Gerindra sendiri masih sangat menginginkan jika Prabowo maju menjadi calon presiden di 2024.
Opsi ini juga merujuk dari data sejumlah lembaga survei yang menyatakan jika tingkat elektabilitas Prabowo masih lumayan tinggi.
Dinamika bursa pilpres sendiri di Indonesia saat ini semakin menarik dengan suguhan gelontoran – gelontoran isu – isu yang menarik untuk diikuti.
Diawali dengan dengan kabar terbelahnya partai Demokrat yang sempat menaikan popularitas dari ketua umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono kemudian isu perang dinginnya Ganjar Pranowo dan Puan Maharani di Internal PDIP.
Dari semua isu tersebut, dilansir dari lembaga survei Y Publica nama Ganjar Pranowo sendiri saat ini menjadi pemuncak dengan keunggulan sekitar 20, 2 persen. Berikut hasil survei Y Publica untuk elektabilitas capres 2024 :
- Ganjar Pranowo 20,2 persen
- Prabowo Subianto 16,7 persen
- Ridwan Kamil 15,9 persen
- Anies Baswedan 7,6 persen
- Sandiaga Uno 7,3 persen
- Tri Rismaharini 5,0 persen
- Erick Thohir 4,1 persen
- Agus Harimurti Yudohoyono 3,2 persen
- Khofifah Indar Parawansa 2,4 persen
- Giring Ganesha 2,1 persen
- Mahfud MD 1,0 persen
- Puan Maharani 0,7 persen
- Airlangga Hartarto 0,5 persen
- Susi Pudjiastuti 0,4 persen
- Moeldoko 0,3 persen
- Lainnya 0,8 persen
- Tidak tahu/tidak jawab 11,8 persen
Timbul pertanyaan, apakah gelontoran isu ini untuk meredam popularitas dan elektabilitas isu pasangan Ganjar Pranowo – Anies Baswedan yang saat ini kencang dihembuskan dan cukup menarik perhatian publik ?
Untuk diketahui, agar menjadi trending topik dan dapat terdata dalam sejumlah survei yang dilakukan oleh lembaga survei bonafid memang diperlukan isu – isu besar yang setidaknya dapat menjadi buah bibir ditengah masyarakat.
Menjadi bahan pembicaraan sendiri menjadi poin penting utama dalam dinamika politik. Dalam pengaruhnya, sugesti dari seringnya sebuah nama disebutkan berkali – kali diharapkan oleh para pelaku politik untuk kemudian berubah menjadi salah satu alasan keterpilihan atas dasar rasa simpatik yang timbul secara sadar atau tak sadar.
(Adhit)
Related posts:
