Jakarta, beeoneinfo.com
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berusaha mengurai simpul benang merah dugaan korpusi bantuan sosial (Bansos). Para penyidik KPK terus melakukan penyisiran paket pekerjaan penyaluran bansos di Jabodetabek tahun 2020 yang menjadi bancakan rasuah.
Penyidik KPK sendiri tercatat kemudian memanggil pihak swasta bernama Harry Sidabuke yang diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dan juga Direktur PT Bumi Pangan Digdaya Achmad Gamaludin Moeksin alias Agam untuk diperiksa sebagai saksi.
“Penyidik masih mendalami melalui keterangan saksi ini terkait paket pekerjaan yang dikerjakan oleh saksi untuk mendistribusikan paket Bansos khususnya di wilayah Jabodetabek Tahun 2020,” kata Plt. Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, Selasa (29/12).
PT Bumi Pangan Digdaya termasuk dalam 10 besar rekanan penyedia bansos untuk sembako. Perusahaan ini mendapat kuota sebesar 811.355 paket penyediaan sembako yang tergolong dalam pesanan “jumbo”.
Temuan awal, KPK sendiri telah mendapatkan pengakuan dari PT Rajawali Parama Indonesia (RPI) yang diduga telah menyetor fee sebesar Rp10 ribu per paket bansos kepada Juliari dan pejabat Kementerian Sosial.
Related posts:
